TERBARU

Senin, 15 Desember 2014

Ketahui Lebih Dalam Tentang Penyakit Rematik Anda dan Pengobatannya



Selama ini banyak masyarakat yang mengira bahwa hanya ada 1 penyakit rematik di dunia. Namun faktanya terdapat lebih dari 100 jenis penyakit rematik.Beberapa jenis rematik atau nyeri sendi yang banyak dikenal adalah Osteoarthitis (jenis rematik akibat rusak atau menipisnya bantalan sendi dan tulang rawan), Rheumatoid Arthritis, Gout/Asam Urat (akibat terlalu banyak mengkonsumsi makanan dengan kandungan purin tinggi, seperti seafood dan jeroan), Non-Particular Arthritis (akibat kebiasaan posisi yang salah sehingga tendon tegang), dan Body Posture Disturbance (akibat bentuk tubuh tidak simetris sehingga otot mudah tegang).
Pernyataan bahwa rematik atau nyeri sendi timbul karena mandi malam, cuaca dingin, dan AC memang sangat sering terdengar. Padahal, itu hanya mitos saja. Sebenarnya, tidak ada hubungan antara rematik dan sering mandi malam. Namun demikian, bila telah terkena rematik atau nyeri sendi memang tidak dianjurkan mandi malam. Karena setiap kali tubuh terkena air dingin/suhu dingin, kapsul sendi akan mengkerut. Hal ini tentunya dapat menambah rasa nyeri pada sendi yang telah terserang rematik. Beberapa faktor pemicu rematik atau nyeri sendi sebenarnya adalah obesitas, pertambahan usia, dan pola makan yang tidak sehat. Dengan bertambahnya usia, lapisan pelindung sendi akan semakin menipis dan minyak pelumas sendi akan semakin mengental. Akibatnya sendi pun menjadi kaku dan nyeri saat digerakkan. Selain itu, berat badan yang berlebih cenderung merubah metabolisme tubuh dan memberikan beban yang berlebih pada sendi yang dapat menyebabkan rematik. Tidak hanya itu, pola makan yang tidak sehat juga berhubungan dengan rematik. Makanan yang mengandung lemak hewani di dalam jumlah tinggi akan diubah tubuh menjadi zat ”eicosanoid”, suatu zat yang dapat menyebabkan radang pada persendian.
Tidak hanya wanita, pria pun dapat terserang rematik atau nyeri sendi . Salah satu jenis rematik atau nyeri sendi yang mayoritas menyerang pria adalah gout/asam urat. Namun, perlu diketahui bahwa risiko rematik atau nyeri sendi pada perempuan tiga kali lebih besar dibanding pria pada saat usianya di atas 45 tahun, sedangkan pria lebih berisiko rematik sebelum usia 45 tahun.
Usia memang berpengaruh terhadap munculnya rematik atau nyeri sendi. Memang, resiko terserang rematik semakin bertambah seiring dengan bertambahnya usia. Hal ini disebabkan karena semakin menipisnya lapisan pelindung sendi dan mulai mengentalnya minyak pelumas tulang di atas usia 45 tahun. Namun, bukan berarti penyakit ini hanya diderita oleh orang usia lanjut. Setidaknya, sebanyak 1 orang dari 6 penderita rematik merupakan orang-orang yang masih muda. Bahkan, salah satu jenis penyakit, yaitu Juvenille Reumatoid Artritis, ternyata banyak diderita oleh anak-anak.
Umumnya masyarakat cenderung tidak menghiraukan gejala-gejala rematik yang berupa nyeri sendi pada lutut, siku, pergelangan tangan dan kaki. Mereka menganggap ini hanyalah rasa pegal biasa, yang mudah hilang bila dipijat. Padahal, gejala-gejala ini perlu mendapat perhatian serius. Jika tidak segera ditangani secara tepat, rematik dapat mengurangi harapan hidup dan dapat menyebabkan cacat serius dalam waktu sekitar dua tahun sejak terserang rematik.
Rematik dapat menyerang beberapa bagian tubuh, termasuk sendi dan otot. Rematik yang banyak dikenal masyarakat merupakan rematik yang menyerang sendi, atau dikenal dengan istilah artritis. Namun, sebenarnya rematik juga dapat menyerang bagian tubuh lainnya, seperti bursitis (radang bursa), tendinitis (radang tendon), fascitis (radang fascia), myositis (radang otot), dan nyeri pada pinggang.
Banyak penderita rematik atau nyeri sendi yang takut berolahraga. Padahal, olahraga sangat bermanfaat untuk melatih otot dan persendian. Berjalan kaki, berolahraga ringan, atau mengerjakan pekerjaan rumah ringan dapat membantu melatih otot dan sendi agar tidak semakin kaku. Namun, jangan melakukan olahraga yang terlalu berat karena justru dapat menyebabkan cedera.
Gejala rematik atau nyeri sendi pada setiap individu dapat berbeda. Ada beberapa orang yang sudah merasakan gejala di awal rematik, yaitu rasa nyeri dan kaku pada sendi di pagi hari (morning stiffness) atau saat bergerak setelah lama duduk atau berbaring. Gejala ini biasanya diikuti dengan kekauan pada sendi sehingga menjadi sulit digerakkan dan bahkan dapat pula terjadi perubahan bentuk sendi (deformitas). Dengan adanya tingkat sensitivitas yang berbeda antar individu, tak jarang pula ada penderita rematik yang tidak merasakan gejala awal rematik, namun langsung merasakan sakit yang luar biasa saat harus menggerakkan sendi. Ada juga beberapa orang yang mengalami gejala rematik dengan disertai peradangan, sendi berwarna kemerahan, bengkak, bahkan hingga demam.
Untuk anda yang telah terserang rematik, mungkin belum banyak cara yang anda  ketahui untuk penyakit yang satu ini. Namun anda dapat mencoba untuk datang ke seorang fisioterapis yang ada di sekitar daerah anda. Fisioterapis adalah seorang tenaga medis yang dapat memberikan pengobatan secara preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Pengobatan yang dilakukan fisioterapis dapat dilaksanakan dengan manual, menggunakan alat-alat modalitas, latihan olahraga dan komunikasi. Selain itu keunggulah pengobatan dengan fisioterapi anda dapat konsumsi obat anda, karena dengan fisioterapi anda dapat mengembalikan fungsi gerak anda melalui latihan-latihan olahraga yang telah dirancang oleh fisioterapis. Jadi untuk masalah penyakit rematik ini anda dapat mencoba mengobatinya melalaui tenaga fisioterapis.
Berikut ini adalah video tetang senam rematik yang penulis unduh dari youtube yang dapat anda praktekkan setiap hari sebagai tindakan preventif maupun rehabilitatif terhadap penyakit rematik anda.

Selamat mencoba dan lekas sembuh J


Dewa Ayu Kadek Ari Purnama Dewi