TERBARU

Sabtu, 14 Januari 2012

Apa Maksud Perkataanmu Padaku ?

Aku adalah seorang gadis yang sedang beranjak remaja. Seperti remaja lain aku juga ingin punya banyak teman. Kesehariannya aku adalah gadis yang cerewet dan setiap bicara kerap kali tak terkontrol. Karena itu banyak teman-temanku yang bertanya kepadaku, apa makananku sehari-hari sehingga bicaraku cepat dan keras seperti sekarang. Mungkin ini kebiasaan yang lazim dan klasik bagiku. Aku tak tahu apa yang membuat diriku seperti ini. Apakah karena pengaruh keturunan ? Atau pengaruh bintang kelahiran ?
    Ah...aku tak tahulah semua rahasia yang ada di atas sana. Mungkin di atas sana tersimpan kumpulan kitab rahasia yang penuh goresan takdir kehidupanku. Tapi entah kapan halaman demi halaman kitab itu kutemui dalam realita sosial kali ini. Yah entah kapan ? tunggu kabar lebih lanjut sajalah.
    Entah kapan itu, tiba-tiba saja terlintas dalam benakku. Dan kapan pun itu pasti suatu saat nanti kutemui hari itu. Ketika aku memasuki gerbang sekolah baruku, aku melihat semua benda-benda yang terasa asing, dan penghuni baru yang hampir tak pernah kukenal wajah-wajah itu. Kakiku melangkah dengan ragu menuju salah satu kelas yang kuyakini kelas baruku. Sebelumnya, dua hari yang lalu pengumuman pembagian kelas untuk siswa baru di sekolah ini sudah dilaksanakan. Saat itu aku berpapasan dengan seorang laki-laki yang menurutku agak aneh. Perilakunya lain dari yang lain. Tapi, kenapa aku jadi mengurusinya? Ah...penyakitku kambuh lagi! #lebih sering memperhatikan orang-orang dari pada pemandangan di lingkunganku.
    “Hei”, laki-laki itu menyapaku. Aku hanya diam dan tetap melangkah. Aku diam karena tak tahu harus merespon apa pada orang yang baru kutemui itu. Saat itu ekspresi wajahku menjadi datar (~.,-)
    Keesokan harinya kembali kulihat dia, entah mengapa tersirat dalam pikiranku untuk menebus kesombonganku kemarin, dan berusaha mengakrabkan diri dengannya.
    “Hallo, maaf ya kemarin?” Nampaknya orang itu memang aneh, dia  menatapku tanpa berkedip sambil tersenyum sebelah bibir padaku. Dia melangkah begitu saja meninggalkan aku, sesekali dia menengok ke arahku.
    #krik krik krik “Sial” pikirku. “Kenapa orang aneh seperti itu diterima di sekolah pavorit ini? ” Pikirku berkata dengan heran. “Sudahlah jangan dipikirin” rayu hati kecilku. Dan akhirnya aku beraktivitas seperti biasa di sekolah itu.
    “Kenapa datang terlambat? Telat bangun ya ? Atau mau gosok gigi tapi sikatnya hilang? Hehe”. begitu dengan nada bercanda dia menegurku lagi pada keesokan pagi harinya. Tapi entah kenapa wajahku berubah masam saat menatapnya. (`-.-) Tapi dia tetap saja merasa ceria.(^0^) Aku tak peduli, toh juga dia hanya bergurau saja. Saat itu tiba-tiba dia tersenyum lagi padaku, mengejekku, bergurau tak karuan.  Aku tak mengerti apa maksud ucapannya.  “maaf kamu bicara apa tadi ?” semua orang juga tahu dia memang aneh saat berbicara. “kenapa kamu bersikap seperti ini padaku?”
    “Ah...dasar nglindur kamu” seperti itu perkataannya. Lalu dia pergi meninggalkan aku. Sorot matanya serasa menghujam jantungku, sehingga dadaku sesak dibuatnya. Aku berusaha mengejarnya tuk bertanya “apa maksudmu tadi?” tapi dia tak menjawab, pandangan matanya begitu tajam padaku.
    Kepalaku dipenuhi dengan tanda tanya saat itu. “Apa yang dia katakan padaku ? Sedemikian anehkah sikapanya sehingga dia bersikap seperti itu padaku dan menatap aku dengan begitu tajam. "Oh... Tuhan bantulah aku ini, tunjukan kebenaran sesungguhnya buat aku mengerti maksud perkataannya” Batinku merintih pelan.
    Kulewati jam pelajaran hari itu dengan rasa gundah di hati. Sebenarnya banyak hal yang ingin aku tanyakan pada laki-laki aneh itu. Tapi lidahku kelu seketika untuk mengucapkan sepatah kata pun. Untuk menatap pandangan matanya yang begitu tajam saja aku tak pernah sanggup. Yah...dengan segala kepasrahan aku membiarkan masalah ini berlalu begitu saja. Walaupun hati nurani ini seakan  berkata lain.  Ia seakan ingin memberontak dan ingin rasanya aku menumpahkan semua tanda tanya di hadapan laki-laki itu. Ingin sekali aku menimpali prilaku yang dia lakukan padaku, mengejeknya, menertawainya dan bersandau gurau denganya, yah walau setiap kali dia bersandau gurau aku tak pernah mengerti, tapi tetap saja aku tak bisa. Aku terlalu lemah untuk mengadakan pembelaan pada diriku. Walaupun raut wajahku terlihat tegar, tapi hatiku sangat bingung acap kali aku mengingat perkataannya.
        Hari ini tanganku bergerak begitu lincah mengikuti tarian tanganku di entri blog yang aku punya. Dia menyiratkan sedikit bumbu pada tulisanku. Tapi semakin banyak bumbu itu kutambahkan, hasilnya semakin tak karuan kubaca. Karena menurutku tak satupun orang yang akan mau menjawab pertanyaan konyol yang kuketikkan pada blogku hari ini. Pertanyaan klasik yang aku maksud adalah "apa maksud perkataanmu padaku ? " (*_*)


Inspirasi :: 1/1/11
DAPD